this site
“Persahabatan Hancur Cuma Karena Cowok”

Kriiing!!! La…la…la…la…la…la….!!!
Bel masuk berbunyi dengan riang menyambut matahari pagi yang sinari hari. Hari ini adalah hari pertama Chelsi masuk di SMP N 1 , disekolah barunya dan Chelsi pun mempunyai teman baru. Tetapi tidak semua teman Chelsi yang bisa menjadi teman dekatnya. Setelah tiga bulan Chelsi disekolah itu akhirnya Chelsi memiliki teman yang ia percaya yaitu  Amanda, Adisty, dan Karyn. Chelsi mengangap mereka sebagai teman curhat dan Chelsi pun percaya sama mereka.
Persahabatan mereka sangat akrab , Chelsi sering curhat tentang keluarganya sama Olivia, Amanda, dan Karyn. Begitu juga sebaliknya. Mereka sama-sama mengetahui tentang keluarga mereka berempat karena mereka sudah berjanji. Apabila salah satu dari mereka berempat ada yang musuhan, mereka tetap tidak akan membongkar rahasianya. Chelsi berasal dari SD N 1, Chelsi orangnya rajin, pintar, cantik, berambut sebahu, tinggi, putih, dan orangnya terbuka, bahkan sangat terbuka. Rumah Chelsi cukup jauh dari sekolahnya dan teman-teman dekatnya. Waktu yang Chelsi tempuh kemungkinan ± 15 menit. Setiap hari Chelsi mulai berangkat dari rumahnya pukul 6.15, kemungkinan tiba disekolah pukul 6.30. disekolah tersebut bertemu kembali bersama ketiga teman dekatnya, dan teman-temannya yang lain, untuk menuntut ilmu demi keberhasilan kelak. Jam istirahat mempertemukan mereka untuk melepas rindu dengan tawa, canda, curhat-curhatan yang siap untuk dicurahkan.
Tidak terasa sudah enam bulan mereka duduk di kelas VII.4, waktu pembagian raport pun tiba dan Chelsi mendapatkan juara 1 dikelas, sedangkan teman-temannya hanya mendapatkan juara 5, 7, dan 8. Mereka semua termasuk di 10 besar. Libur semester ganjil tiba, saat libur mereka masing-masing berlibur ketempat yang berbeda, mereka hanya bisa bercerita lewat telepon saja karena tidak ada waktu untuk berkumpul.
Setelah libur semester ganjil telah usai, semua siswa kembali kesekolah. Ada yang wajah gembira, ada juga yang wajah kusut, mungkin belum puas liburannya, sedangkan Chelsi, Karyn, Amanda, dan Adisty sangat senang kembali kesekolah. Apalagi hari senin ini Chelsi akan diberi sarapan pagi yang enak. Sarapan matematika mata pelajaran yang sangat disukai oleh Chelsi dikelas VII.
Tiga hari telah berlalu saat guru Bahasa Indonesia masuk ke kelas.
“Hari ini Ibu ingin kalian semua untuk menulis pengalaman masing-masing.” Ibu Erlinda membuka pertemuan kali ini. “tapi Ibu ingin satu orang ke depan untuk menceritakan pengalamannya.”
Hening. Semua terdiam. Tidak ada yang bersuara. Kelas yang mereka duduki sekarang memang seperti itu, bila disuruh bicara mereka diam tapi bila disuruh diam mereka bicara. Setelah beberapa menit Alfya mengangkat tangan.
“Baiklah, Alfya maju kedepan” Alfya melangkah kedepan kelas. Ada rasa gugup juga saat Alfya ditatapi oleh tiga puluh pasang mata.
“Ayahku meninggal dunia ketika saya masih terlalu kecil.” Kata Alfya mengawali cerita. Tidak ada yang bersuara.
“Ibu yang telah membesarkan kami anak-anaknya. Ketika saya di SD saya tidak pernah merasakan yang namanya seragam baru semua bekas. Saya tidak pernah mengeluh. Yang penting saya bisa sekolah. Sekarang saya membiayai sekolahku sendiri dengan bantuan beasiswa, saya selalu ditinggal sendiri dirumah Ibu dan Kakak sering pergi, Ibu selalu berkata bahwa saya memang dibiarkan belajar hidup mandiri. Memang harus di miliki setiap insan agar bisa mengembangkan pola pikir kita. Kalau masalah keluarga saya rasa keluarga saya yang paling parah. Setiap hari pasti ada pertengkaran adu mulut, antara saya dan kakak saya. Kadang saya berpikir untuk pergi dari rumah dan kota ini. Tapi ketika saya berpikir ulang kalau saya pergi maka sekolah akan terbengkalai, dan perjalananku ini akan sia-sia. Makanya saya masih bertahan sampai detik ini.” Alfya menutup cerita, dan ia kembali kebangku.

bersambung...!!
0 komentar

Posting Komentar


Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

Lencana Facebook

Another Templates

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Chiia Ardwanariswari
"it's never easy to understand why memories hold our hand, but people let go".
Lihat profil lengkapku

Chiia*

Followers