Chia Ardwanariswari

Seperti biasa, matahari terbit dari ufuk timur. Menandakan bahwa hari telah berganti. Memancarkan cahaya terang yang kali ini tertunduk malu di bawah lindungan sang awan.

"Kapan waktu yang tepat buat kita ngerasain jatuh cinta?"
"Oke... Hmmm... Cinta nggak bisa ditebak kapan datangnya, juga nggak pernah diketahui kapan perginya.  Jadi, kamu bisa ngerasain cinta kapan pun cinta itu hinggap di hati kamu. Bisa sekarang, bisa juga nanti. Itulah sebabnya, ada juga cinta pada pandangan pertama. Kalo emang kamu udah ngerasain cinta di hati kamu, ya ungkapin aja lewat perbuatan-perbuatan kamu ke dia, biar dia tahu kalo kamu suka sama dia." Kalo nanti kamu harus putus sama dia karena mungkin nggak cocok lagi, ya anggap ajja itu sebagai pendewasaan diri.  Kan namanya juga jatuh cinta. Yang namanya 'Jatuh' itu ya kadang terasa sakit. Kita nggak boleh lama-lama berkutat dengan rasa sakit dan 'jatuh' itu. Kita tetap harus bangkit, yang penting ke depan kita jadi lebih hati-hati.

     Mengapa diciptakan tawa... Jika tangis takkan pernah sirna...?
     Mengapa diciptakan bahagia... Jika kesedihan akan selalu ada...?
     Dan mengapa tercipta cinta... Jika pada akhirnya menimbulkan luka...?

Cinta memang butuh pengenalan. Cinta tidak akan pernah dapat didefinisikan karena cinta selalu tumbuh dan bersemi di saat yang sama sekali tak terduga. Yang kita butuh untuk dapat mengenal dan merasakan cinta adalah kejujuran dan kepercayaan. Jujur pada hati, jujur pada diri sendiri. Jujur bahwa segala sesuatu yang kita rasakan adalah nyata. Percaya bahwa cinta itu indah. Percaya bahwa cinta akan berakhir bahagia, saat cinta itu tumbuh tulus dari hati yang paling dalam.

"Kata orang, setiap manusia punya satu sayap di tubuhnya. Laki-laki di sebelah kanan, dan perempuan di sebelah kiri. Kalau kita ingin melihat pemandangan langit yang lebih indah, kita harus punya sepasang sayap untuk dapat terbang. Karena itulah, kita berlomba-lomba mencari pasangan yang cocok untuk bersama terbang melihat pemandangan di atas sana. Kalau pada saat terbang ternyata sayap kita tidak sesuai dengan pasangan kita, maka kita akan jatuh sebelum sampai ke langit tertinggi. Tentunya, saat kita jatuh, sayap kita akan terluka. Namun, waktu dapat menyembuhkannya. Saat kita sudah sembuh, kita pasti siap mencari pasangan baru, untuk kembali terbang melihat pemandangan luar. Sampai suatu saat, kita bertemu dengan pasangan yang memiliki sayap yang sesuai.  Tentunya dengan orang itu kita akan terbang, terus terbang, melambung ke langit tertinggi dan melihat pemandangan paling indah yang pernah terlihat.

Memang, seperti yang kita tahu, cinta nggak habis buat dibahas. Dari zaman nenek moyang kita, bahkan sampai zaman cucu cicit kita entah kapan nanti. Walau berkali-kali belajar mengenai cinta, kita tetap nggak akan bisa memahami kalau belum merasakannya sendiri.
Pada dasarnya cinta memang indah. Bahkan Tuhan menciptakan cinta dan menempatkannya di dunia dengan maksud agak makhluk ciptaannya dapat hidup penuh dengan cinta. Kadang rintangan dan tantangan dalam hidup membuat seseorang tak sepenuhnya melihat keindahan cinta. Cinta yang sesungguhnya hanya dapat dirasakan apabila kita mau berusaha, siap menerima, dan membuka ketukan pintu cinta....

   "Aku berjalan dengan sayap putih yang sangat indah. Menyusuri jalan setapak yang ku tak tahu hendak ke mana tujuannya. Nun disana aku melihatmu. Pandanganku tak henti hanya kepadamu. Aku tahu, saat kau menoleh dan melihatku, kau tersenyum padaku. Bukan hanya tersenyum, kali ini kau berjalan ke arahku. Membuatku dapat melihat siapa sesungguhnya dirimu. Sangat jelas terlihat di mataku. Seakan tak ingin berpaling. Wajah yang sangat hangat, dengan senyum yang sangat indah. Aku tahu kaulah pangeranku. Orang yang selama ini selalu ada di pikiranku. Aku bersyukur dapat melihatmu, mengenalmu, bahkan dapat mencintaimu. Hanya kamu seorang."