Chia Ardwanariswari

Aku percaya Kamu pasti tau kalau Bumi itu Kamu. Kamu si ahli ilmu bumi. Dan karena kamu jadi bumi maka aku menyebut diriku Luna. Kenapa ?  Karena Luna (Bulan) adalah satu-satunya satelit alami yang diciptakan Tuhan untuk Bumi. Aku juga ingin menjadi satu-satunya yang diciptakan Tuhan untukmu, satu-satunya tulang rusukmu.

       Luna juga selalu setia mengelilingi Bumi, ada di sisi Bumi, terikat oleh gravitasi Bumi tak peduli musim apa yang ada di Bumi, dan tak peduli apa yang dialami Bumi. Aku juga mau seperti itu, ada di sisimu dalam keadaan apa pun, selamanya dari dulu hingga kelak. Aku pun juga sama seperti bulan, terikat oleh gaya gravitasi yang kau ciptakan sejak pertama kali kita berjumpa...

Bumi.....


      Saat semesta mengejek kita dengan jarak dan waktu. Saat aku mulai merasakan pilu yang menyusup bersama rindu saat kau tak menyapaku.... Aku tau bahwa aku mencintaimu. Bumi, bisakah kita saling memiliki? Aku memilikimu dan kamu memilikiku, seutuhnya. Bisakah kita menjadi pasangan? Maukah kau Bumi? Maukah kau menghabiskan sisa hidupmu bersamaku? Bolehkah aku menjadi kekasihmu, Bumi?
      
      Bumi...
  
     Ketahuilah, apa pun jawabanmu nanti, aku akan tetap mencintaimu. Bahagia bagiku adalah melihatmu bahagia. Apalagi jika bahagiamu itu adalah melihatku bahagia.